Sabtu, 25 Januari 2020

LYRICS: Fujita Maiko (藤田麻衣子) - Sotsugyou (Kanji + TERJEMAHAN)

Fujita Maiko (藤田麻衣子) - Sotsugyou



Oke kawan kembali lagi dengan author disini. Tak terasa sudah satu bulan lebih ini belum memasukkan entri apapun di dalam blog. Dan kali ini, saya ingin mencoba untuk menerjemahkan sebuah lagu. Berhubung author lagi agak sedikit ambyaaar, juga sembari mengisi waktu luang, jadi lagu yang akan author coba untuk terjemahin disini juga mungkin bakal gimanaa gitu,ya.. sesuai lah sama yang sedang author alami sekarang, hehehe *yee malah curhat.  Judulnya "Sotsugyou" yang dinyanyikan oleh Fujita Maiko. Jadi sedikit yang author tau, kalau Fujita ini salah satu penyanyi yang banyak dari lagu-lagunya bener-bener bisa ngegambarin keadaan atau suasana hati seseorang, yah bagus-bagus gitulah, ngena gitu.  Lagu ini author rekomendasiin bagi para pembaca yang mungkin lagi sedang ambyar-ambyarnya dan lagi nyari lagu yang pas untuk ngegambarin suasana hati yang sedang dirasain (ini ketahuan kalo authornya kang galau nih hahaha) . Oke tanpa basa-basi lagi author akan sajiin lirik beserta terjemahannya untuk para pembaca semuanya, semoga terhibur! ^-^


Fujita Maiko (藤田麻衣子) - Sotsugyou 
[Kelulusan]



告げられなかった, 恋だけど...
Tsugerarenakatta Koi dakedo...
-  Meski hanya sebatas cinta yang tak terungkapkan...

草木が春色に染まる,
Kusaki ga haruiro ni somaru
- Warna tumbuhan yang merona di musim semi, 

「卒業」 この言葉響く, 
"Sotsugyou" Kono kotoba hibiku
- Kata "kelulusan" yang bergema di musim ini 

季節が来た....
Kisetsu ga kita...
- Akhirnya telah tiba...

こぼれるほどに咲いた桜,
Koboreru hodo ni saita sakura,
- Melimpahnya bunga sakura dikala bersemi,

あなたとの思い出と共に, 焼き付いてく...
Anata to no omoide to tomo ni, yaki tsuiteku..
- seperti terukir erat kenanganku bersama denganmu...  

あまりにもきれいすぎて,
Amari ni mo kirei sugite,
- Sungguh begitu indahnya,

思い出すんだろう何年, 先も....
Omoidasu ndarou Nan nen,saki mo...
-  Pasti 'kan ku kenang, tak peduli meski beberapa tahun berlalu... 

告げられなかった恋だから...
Tsugerarenakatta Koi dakara
- Meski hanya sebatas cinta yang tak terungkapkan...

こんなにも心に残るの?
Konna ni mo kokoro ni nokoru no?
- Akankah itu semua tertinggal kuat dalam hatiku?

あなたは覚えてないかも しれない,
Anata wa oboete Nai kamo shirenai,
- Mungkin, kau tak mengingatnya, 

私には嬉しかった言葉...
Watashi ni wa ureshikatta kotoba...
- Ucapan darimu yang begitu membuatku merasa bahagia...

思い出すたび何度も
Omoidasu tabi nando mo,
- Setiap kali aku mengingatnya,

私の勇気になったよ,
Watashi no yuuki ni natta yo,
- Itu selalu menjadi sumber keberanianku,

"ありがとう"...
"Arigatou"...
- Terima Kasih...


下ばかり見てた私に, あなたが自信を,くれたから...
Shita bakari miteta watashi ni, Anata ga jishin wo Kureta kara...
-  Engkaulah yang telah memberikan rasa percaya diri, kepada diriku yang selalu pesimis ini... 


顔を上げることは..
Kao wo ageru koto wa..
- Ketika mengangkat wajah...

前を見ることは..
Mae wo miru koto wa..
- Sembari kita menatap ke depan...

こんなに気持ちいいんだって, あなたが教えてくれた...
Konna ni kimochi ii ndatte, Anata ga oshiete kureta...
- Bahwa itu akan terasa begitu indah, dan kau yang mengajarkan itu semua padaku...

告げられなかった恋だけど...
Tsugerarenakatta Koi dakedo...
- Meski hanya sebatas cinta yang tak terungkapkan...

こんなにも心に残るよ...
Konna ni mo kokoro ni nokoru yo...
- Tapi itu akan selalu tertinggal kuat dalam hatiku...

嬉しさ切なさありがとう...
Ureshisa setsunasa, arigatou...
- Terima kasih, untuk segala suka dan duka...

春の風がこの背中押す...
Haru no kaze ga kono senaka osu...
- Angin musim semi ini kan maju untuk menuntunku ...

ずっと忘れない,ずっと忘れない... 
Zutto wasurenai, Zutto wasurenai...
- Takkan pernah ku lupakan, takkan ku lupakan selalu.. 

あなたを好きになったこと.
Anata wo suki ni natta koto.
- Bahwa aku pernah jatuh cinta padamu.

さぁ歩き出そう, さぁ歩き出そう...
Saa arukidasou, Saa arukidasou...
- Mari mulai melangkah, mari melangkah maju...

今あなたからの "卒業"...
Ima anata kara no sotsugyou
- Mulai saat ini, aku akan beranjak "lulus" darimu...


____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________

Nb: Mohon maaf kalau seandainya hasil translate-nya belum bisa maksimal baik dari segi pemilihan kata, maupun susunannya. Jujur, author sendiri belum menguasai tata cara penerjemahan maupun cara pemilihan dan diksi kata yang tepat, tapi author sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan hasil terjemah yang sesuai, jadi harap di maklumi, ya >///< 

untuk itu, author meminta kritik dan saran dari para pembaca sekalian sebagai masukan mengenai lirik diatas, supaya dalam postingan selanjutnya bisa lebih baik dari sebelumnya. Terima kasih banyakk~ 


 


Selasa, 17 Desember 2019

[REVIEW] Pentas Seni Teater Iqro IAIN Samarinda: LUKITO

TEATER IQRO
"LUKITO"


-----------------------------------------------------------------------------------------------------
  
Kali Pertama

Tepat pada hari Sabtu malam Minggu pada tanggal 14 Desember 2019, saya  bersama teman saya, Rio untuk bepergian menyaksikan sebuah pertunjukan seni teater yang dilaksanakan di kampus IAIN Samarinda, ketimbang di malam minggu pergi keluyuran ke kota tanpa tujuan (ini mah biasa kerjaan para jones-jones akut yang udah kronis banget menghilangkan gabut di malam minggu), yah, hitung-hitung malam minggu kami sedikit lebih 'bermanfaat'-lah. kan beda banget ya malam minggu kami, kami sempatkan diri untuk menonton pertunjukan teater. sekitar pukul 19.40 lebih, kami tiba di tempat pementasan , yah lebih tepatnya tepat berada  di depan Gedung auditorium 22 Dzulhijjah yang merupakan area kampus kami sendiri, IAIN Samarinda. Bagi saya pribadi, menyaksikan pertunjukan teater ini merupakan kali kedua bagi saya. Ada sedikit perbedaan sensasi yang saya rasakan, di pertunjukkan kedua ini. Betapa tidak, ketika kami dan para pengunjung datang, sepertinya kami sudah disambut oleh para pemain-pemain/ petugas yang berperan sebagai pembantu, yakni seperti membuat barisan dengan lilin yang berada di tiap-tiap orang yang berbaris. Dipadukan dengan gelapnya malam dan minimnya pencahayaan lampu yanga da saat itu, kesan yang saya dapatkan seakan-akan lagi seperti tengah berada di acara ritual horror, serem gan!! But I think it isn't bad , soalnya saya pribadi dapet kesannya, hehehe...
Setelah dipersilahkan ntuk memasuki ruangan pertunjukan, seperti biasa, lagi-lagi disambut para pemeran pembantu pertunjukkan (kali ini disambut dengan mannequen atau apalah itu), dan tentunya disertai penataan lampu dibuat gelap, mungkin tujuannya supaya apa yang ditampilkan saat pementasan bisa  berkesan bagi para pengunjung.


Reflection of Current State in Our Lives

Seyogyanya, setiap pertunjukkan biasa diawali dengan pembacaan narasi yang mengungkapkan secara garis besar intisari dari cerita yang diangkat. Dimulai dari sebuah narasi yang menggambarkan paradigma dan problematika yang masih banyak terjadi di negeri kita tercinta ini. ketimpang-tindihan antara penguasa dan rakyat, sehingga masih banyak terjadi kesenjangan sosial yang semakin hari kian memprihatinkan.  

"Rakyat sekarang sudah susah, jangan ditambah susah, bisa mati nanti kita.
Tuhan tidak menciptakan orang miskin seperti kita, tapi kita juga tidak diam saja.
Kita selalu berdoa tapi tidak dikabulkan. berarti memang benar ini salah mereka." 


"LUKITO", seorang pemuda miskin yang memiliki semangat dan kepedulian terhadap paradigma yang sedang terjadi di negerinya. Seseorang yang memiliki semangat tinggi untuk selalu berpendidikan meskipun hidup dalam keadaan yang kurang menguntungkan, miskin. Meski demikian, tak menyurutkan jiwanya untuk tidak menempa diri menjadi seorang yang terdidik meski dengan fasilitas dan kemampuan yang seadanya. Meski hanya seorang pemuda miskin, Luki selalu berdiskusi tentang kesimpang-siuran dan huru-hara yang terjadi di negeri ini bersama dengan seorang temannya, Dhita dan bersama Ma'e. Tak selalu mengenai masalah kesenjangan,  terkadang juga mengenai Filosofi pemaknaan kehidupan, cinta, dan tak luput juga menyinggung Ketuhanan.
**
Selain bercengkrama bersama Dhita, juga Ma'e, Lukito pun bertemu si Tua Bangka yang merupakan seorang pedagang keliling , Toyib & Firoh yang merupakan dua anak muda yang doyan nge-vlog , serta seorang seniman muda nan cantik yang begitu senangnya mengungkapkan ungkapan tentang bagaimana cinta dalam relasi jalan keseharian yang dilewati. Satu hal yang bisa saya tangkap ketika dipertemukannya Lukito dengan tokoh-tokoh ini, adalah refleksi keadaan nyata kehidupan kita. Dalam hidup kita-pun kita menemukan orang-orang yang demikian, mereka yang selalu berbicara tentang cinta, dan lain halnya, segalanya tak pernah lepas dari rimbanya kehidupan yang kita jalani, dan selalu kita akan bertemu dengan hal yang seperti itu. It's Okay, karena jika tak seperti itu, hidup kita takkan terasa bermakna bukan? karena keragaman dan perbedaan-lah yang membuat kehidupan kita jadi lebih berwarna dan bermakna.  Bagi saya, konflik pada kisah Lukito lebih difokuskan kepada keadaan orang-orang miskin yang terkendala dengan keadaan dan sulit untuk mendapatkan pendidikan layak, yang dimana tampak kegigihan Lukito untuk selalu berlatih, berlatih dan berlatih supaya tidak terbelenggu pada kebodohan dan kesengsaraan. Feel itu juga sangat terasa, ketika setiap tokoh menampilkan watak dan pemikirannya mengenai masing-masing hal, yang nampaknya seperti memberikan makna tersirat bahwa seperti inilah realitas yang terjadi pda kehidupan kita saat ini.


Ketertarikan

Sebelum ini, saya begitu jarang menghadiri acara pertunjukkan seperti teater ini, menikmati pertunjukkan seperti ini dulu hanya saya bisa dapatkan dibangku sekolah SMA, itupun saya tak begitu mengerti maksud yang disampaikan dari penampilan tersebut. Namun berbeda degan sekarang, saya mulai tertarik dengan pertunjukkan-pertunjukkan seperti ini.  Bagaimana tidak? penampilan yang dilaksanakan benar-benar merupakan totalitas, yang tidak hanya satu atau dua orang saja, namun juga semua yang terkait dengan pelaksanaan pertunjukkannya, mulai dari penataan panggung, dekorasi, bahkan penjiwaan peran dan lakon yang dilaksanakan juga begitu menarik. Apalagi, kalau memang lagi beruntung nih, pemeran lakon dilaksakan oleh pemeran yang notabene bisa improvisasi dalam pertunjukkan sehingga memunculkan gelak tawa dari para penonton. Apalagi kalau dinikmati di malam minggu, hmm.. pastinya bakal asik banget tuh ,seakan-akan dijamin bakal lupa deh kalo sebenernya lagi ngenes. hehe.
Secara khusus dalam pementasan Lukito ini sendiri, yang saya suka biasanya disetiap percakapan, pasti selalu diselipkan gurauan/ candaan ala-ala remaja gitu, candaan yang mudah difahami oleh kalangan remaja, dengan menggunakan bahasa-bahasa yang remaja tidak asingi tentunya. Dan disini jujur, humor yang saya senangi disini ketika Lukito sedang berbincang dengan Tua Bangka sembari memesan telor, ketika Tua Bangka berkata bantu untuk "mengocok telor" , dan..  dibuatlah gerak peraga seakan-akan sedang .. ah you know lah . pokoknya begitulah, jangan dianggep serius ya. Overall saya pribadi seneng dengan tokoh si Tua Bangka ini, yang mampu memberikan ekspresi gerak yang mampu mengundang tawa seluruh penonton kala itu.   

*Adegan berbahaya, jangan ditiru. Haha, bercanda.

Dan untuk penokohan sendiri, selain saya senang terhadap Tua Bangka, lakon yang saya suka dalam pertunjukkan ini adalah lakon dari seniman muda yang cantik yang dimana dalam perannya selalu bernostalgia dengan segala yang ia pernah lewati di masalalu bersama seseorang di suatu tempat tertentu.
Ini mengingatkan saya bahwa dalam kehidupan, setiap kita pasti memiliki suatu kenangan yang takkan bisa dilupakan. Yah, mungkin yang saya tangkap disini adalah, akan selalu ada pelajaran dibalik peristiwa, dan selalu ada pendidikan dibalik cinta dan kasih sayang. 
Setelah menyaksikan pertunjukkan selama satu jam lebih, saya bisa sedikit menyimpulkan pesan yang disampaikan dalam pertunjukkan ini.

bahwa "pendidikan tidak mesti didapat melalui lembaga formal saja. Pendidikan bisa didapat melalui apa saja, dan semua orang berhak untuk mendapat pendidikan dan menjadikan dirinya terdidik tak peduli siapa dan bagaimana status sosial dan keadaannya. Pendidikan bukan hanya soal isu yang terjadi dalam realita kehidupan dan paradigma yang terjadi secara nyata, tapi semua hal yang kita dapatkan merupakan suatu pendidikan, tinggal bagaimana usaha kita untuk menjadikannya sebuah pembelajaran. Karena sejatinya, pendidikan  terbaik adalah ketika kita mampu memaknai dan mengambil segala pelajaran yang terjadi dalam kehidupan kita sehingga itu membekas dalam diri dan menjadi bagian dari perwujudan kontribusi dari tindakan yang nyata sehingga hal tersebut bisa bermanfaat tak hanya bagi kita,tapi juga bagi orang lain. Kemiskinan bukanlah penghalang untuk mendapatkan pendidikan, jadi bagaimanapun, selalu berusaha sembari memanjatkan doa kepada sang Pencipta sehingga doa kan terlaksana. Permasalahan adalah sesuatu yang tak mungkin terhindarkan, satu-satunya cara menghadapinya adalah terus berusaha, tanpa harus saling menyalahkan. Masing-masing kita, telah diberi tempat untuk berjuang sesuai dengan kemampuan untuk berkarya sehingga hidup yang ada kan terasa lebih bermakna."
**